Archive
Tegakkan Islam Melayu Selamat
`ASABIYYAH DAN ISLAM
Selepas kejayan terbesar musuh Islam dalam menjatuhkan Khalifah Uthmaniyyah Turki pada tahun 1928, negara-negara Islam dari pantai barat benua Afrika hingga ke Irian Barat, dari Asian Tengah hingga ke Afrika tengah, telah menerima penyelesaian-penyelesaian yang bukan Islam (Hulul Al-Mustauradah), dengan harapan penyelesaian-penyelesaian itu dapat menyelesaikan masalah-masalah mereka. Walaupun telah mencapai kemerdekaan hasil daripada perjuangan yang berteraskan kebangsaan nasionalisme yang disogok. Sebagai tindakan untuk mengalih perhatian umat Islam kepada betapa perlu dan pentingnya penyelesaian Islam itu dalam hidup umat Islam.
Mereka telah mengetahui bahawa lambat-laun negara-negara Islam, umat Islam ini akan jemu dengan zaman penjajahan dan berjuang untuk melepaskan diri mereka daripada belenggu penjajahan. Oleh itu, Mereka telah berjaya mengembalikan fahaman `asabiyyah yang dikutuk oleh Rasulullah Sallahu `alaihi Wasalam:
“Bukan daripada kalangan kami mereka yang mati di atas dasar `asabiyyah, bukan daripada kalangan kami mereka yang berjuang di atasdasar `asabiyyah, bukan daripada kalangan mereka yang menyeru dasar`asabiyyah”.
Sahabar bertanya:
مَا الْعَصَبِيَّةُ؟
Apa dia `asabiyyah itu (wahai Rasulullah?).
أَنْ تُعِيْنَ قَوْمَكَ عَلَى الظُّلْمُ
Rasulullah bersabda: `Asabiyyah itu ialah bahawa engkau menegak (menolong) kaum bangsamu walaupun di atas dasar kezaliman.
Pertolongan yang berdasarkan semangat bangsa semata-mata, walau pun komunis pun ditolong. Apa yang dipentingkan Melayu, Cina, India, yang pentingkan Arab, yang penting Banggali, maka lahirlah Negara Bangladesh, lahirlah negara-negara Islam yang berpecah!
Ada Apa Dengan Umat Islam?
Artikel Sumbangan Dari Teman NU Indonesia(Syukran Sahabatku..)
Seorang teman pernah bertanya,”Kenapa Islam mundur?”, sebelum kita jawab, kita akan membenarkan pertanyaannya dulu, seharusnya pertanyaan itu, ” Kenapa dunia Islam mundur?”. Kalau Islam tidak pernah mundur dan jatuh, karena dia dijaga oleh Yang menurunkannya, yang bermasalah orang Islamnya, kalaupun ada krisis, maka objeknya adalah muslim, bukan Islam!. Islam bukanlah agama seperti yang banyak dipahami oleh orang-orang dan orientalis, sebuah agama masa tertentu dengan masa expiry tertentu, sebuah kenangan dalam sejarah peradaban manusia, sebuah ajaran yang hanya tertulis dalam lembaran, bukan ajaran untuk dipakai dalam dunia nyata.
Pada dasarnya, umat Islam adalah umat Iqra’, sedemikian agungnya kalimat ini sampai Allah menyandingkan namaNya dengan kalimat ini, “Iqra’ Bismirabbikalladzi Khalaq”. kalimat Iqra’ bermakna Ilmu dan Peradaban (Knowledge and Civilization). Ketika umat menyadari eksistensi mereka sebagai esensi dari kalimat Iqra’, mereka bisa maju, berbuat, memproduksi, yang puncaknya fathul makkah pada abad pertama hijriah, dan kejayaan pada abad ke dua hijriah di masa Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun. ketika itu mereka umat yang produktif, tampil sebagai pemeran utama di panggung sejarah sebagai ahli dalam ilmu pengetahuan,dan dalam segala segi, baik perkembangan Ilmu Agama dan Ilmu dunia yang kita sebut hari ini dengan Ilmu umum. Kalau ada yang mengatakan di mana ada orang Islam, di sana ada keterbelakangan, kita harus membebaskan diri dari belenggu doktrinisasi agama yang turun 14 abad yang lalu, imam syafi’i adalah orang yang menghambat perkembangan umat Islam selama 13 abad, kita harus ikut apa yang dikatakan Benhoeffer, teolog jerman itu “The real Christianity isn’t a churchy, but the fully human ! maka kita akan mengatakan itu adalah sebuah pikiran picik yang keluar dari mulut yang giginya nggak pernah disikat yang tidak bisa dibuktikan secara empiris, orang Indonesia tertinggal nggak ada hubungannya dengan hukum Islam, bukankah mereka tidak semuanya mengamalkan hukum Islam?Habibie yang itu kan seorang muslim yang taat, bahkan beliau orang Indonesia pertama yang duduk sebagai perwakilan Indonesia di OKI, dia bisa membuktikan agama bukanlah batu sandungan yang menghambat kita maju melangkah terbang ke bulan, bahkan agama memberikan stimulus agar setiap individu itu lebih giat dalam mencari dunia dan akhirat, ternyata yang membuat kita tertinggal adalah kemalasan dan ketidak-disiplinan.